Kata "jangan" berarti sama dengan kata larangan atau seruan dan sejenisnya. Di dalam Al-Quran juga terdapat banyak penggunakan kata "jangan" dan makna "larangan" beserta alasannya. Penggunaan kata "jangan" pada anak, juga sama, namun disini kesabaran dan pengetahuan Orang Tua jauh lebih penting.
Tingkat keingintahuan anak kecil lebih tinggi dari pada pada orang dewasa, hampir segala sesuatu yang ada di sekitar mereka ditanyakan. Terkadang hal itu membuat orang tua memilih berkata "jangan banyak tanya" pada anak.
Penggunakan kata "jangan" agar tidak menyakiti perasaan anak.
• Orang tua senantiasa tidak malas belajar dalam memperdalam ilmu pengetahuan.
Dengan banyak memperoleh ilmu pengetahuan, akan memudahkan orang tua dalam mendidik dan mengarahkan anak. Cara penyampaian dan penjelasan setelahnya dalam melarang anak boleh saja dilakukan tanpa disertai nada membentak dan perlakuan kasar yang melukai fisik (hal ini mengacu pada psikologis anak).
• Bukan hanya kata, tetapi juga tindakan.
Anak sebenarnya cenderung meniru atau mengikuti orang tuanya. Daripada kata-kata anak lebih cenderung meniru tingkah laku orang tuanya, karena anak adalah peniru yang baik dan jeli. Orang tua lebih baik banyak memberikan contoh berupa tindakan daripada hanya berkata "jangan ini atau jangan itu" pada anak.
• Sampaikan dengan hati.
Pada beberapa kasus, tidak sedikit anak yang berubah sikapnya ketika sering mendengar kata "jangan" yang disertai oleh amarah. Hal itu berakibat pada terganggunya Psikologis anak, dan mereka bisa merasa apapun yang dilakukan serba salah di mata orang tua. Sebagai orang tua sebaiknya menjadi teladan dan pendenggar yang baik untuk anak. Sering mendengar celoteh dan menasehati dengan baik pada anak dapat dilakukan hingga belia dan bahkan dewasa. Gunakan hati dan kasih sayang daripada dengan emosi yang tak tekendali saat berucap kata "jangan" atau saat menegur mereka, agar jika nanti mereka melakukan sesuatu atas kesadaran mereka sendiri bukan karena takut pada orang tua.
sumber: ummi-online.com
Tingkat keingintahuan anak kecil lebih tinggi dari pada pada orang dewasa, hampir segala sesuatu yang ada di sekitar mereka ditanyakan. Terkadang hal itu membuat orang tua memilih berkata "jangan banyak tanya" pada anak.
Penggunakan kata "jangan" agar tidak menyakiti perasaan anak.
• Orang tua senantiasa tidak malas belajar dalam memperdalam ilmu pengetahuan.
Dengan banyak memperoleh ilmu pengetahuan, akan memudahkan orang tua dalam mendidik dan mengarahkan anak. Cara penyampaian dan penjelasan setelahnya dalam melarang anak boleh saja dilakukan tanpa disertai nada membentak dan perlakuan kasar yang melukai fisik (hal ini mengacu pada psikologis anak).
• Bukan hanya kata, tetapi juga tindakan.
Anak sebenarnya cenderung meniru atau mengikuti orang tuanya. Daripada kata-kata anak lebih cenderung meniru tingkah laku orang tuanya, karena anak adalah peniru yang baik dan jeli. Orang tua lebih baik banyak memberikan contoh berupa tindakan daripada hanya berkata "jangan ini atau jangan itu" pada anak.
• Sampaikan dengan hati.
Pada beberapa kasus, tidak sedikit anak yang berubah sikapnya ketika sering mendengar kata "jangan" yang disertai oleh amarah. Hal itu berakibat pada terganggunya Psikologis anak, dan mereka bisa merasa apapun yang dilakukan serba salah di mata orang tua. Sebagai orang tua sebaiknya menjadi teladan dan pendenggar yang baik untuk anak. Sering mendengar celoteh dan menasehati dengan baik pada anak dapat dilakukan hingga belia dan bahkan dewasa. Gunakan hati dan kasih sayang daripada dengan emosi yang tak tekendali saat berucap kata "jangan" atau saat menegur mereka, agar jika nanti mereka melakukan sesuatu atas kesadaran mereka sendiri bukan karena takut pada orang tua.
sumber: ummi-online.com
Mau bergabung menjadi Agen Koko Anak Fattaya? Hub 082.330.199.309 (WhatsApp)
dapatkan PENAWARAN TERBAIK dari Kami.